Descriptions...
Add to Cart
More Info
Rabu, 25 November 2015
Kamis, 19 November 2015
Daftar Bahasa Daerah Di Indonesi Diurutkan Berdasrkan Abjad
36
- Bahasa Aceh Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Alas Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Alor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Ambelan Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Angkola Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Aru Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Bacan Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan
- Bahasa Bada’ Besona Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
- Bahasa Bahau Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Bajau Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Balantak Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
- Bahasa Bali Digunakan di Wilayah Bali
- Bahasa Banda Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Banggai Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
- Bahasa Banjar Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Bantik Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Batak Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Belu Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Bobongko Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
- Bahasa Bonerate Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
- Bahasa Bugis Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Bulanga Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gorontalo
- Bahasa Bungkumori Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
- Bahasa Buol Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate
- Bahasa Buru Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Butung Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
- Bahasa Enggano Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Gayo Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Geloli Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Goram Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Gorontalo Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate
- Bahasa Helo Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Iban Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Jawa Digunakan di Wilayah Jawa
- Bahasa Kadang Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Kai Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Kaidipan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate
- Bahasa Kail Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
- Bahasa Kaisar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Kalaotoa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
- Bahasa Karo Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Karompa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
- Bahasa Kayan Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Kenya Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Klemautan Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Kroe Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Kubu Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Lain Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Laki Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
- Bahasa Lampung Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Landawe Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
- Bahasa Layolo Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
- Bahasa Leboni Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
- Bahasa Leti Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Loinan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
- Bahasa Lom Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Luwu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Madura Digunakan di Wilayah Jawa
- Bahasa Makassar Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Mandailing Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Mandar Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Mapute Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
- Bahasa Melayu Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Melayu Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Mentawai Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Milano Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Minangkabau Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Mongondow Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Napu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
- Bahasa Nias Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Orang Laut Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Ot-Danum Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Pak-Pak Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Pantar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Pilpikoro Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
- Bahasa Pitu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Rejang Lebong Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Riau Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Roma Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Rote Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Sa’dan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Salu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Sangir Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Bali
- Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Barat
- Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
- Bahasa Seko Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Sikule Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Simulur Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Solor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Sula Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan
- Bahasa Sumba Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Barat
- Bahasa Sumbawa Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
- Bahasa Sunda Digunakan di Wilayah Jawa
- Bahasa Talaud Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Taliabo Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan
- Bahasa Tambulu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Tanibar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Ternate Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Utara
- Bahasa Tetun Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
- Bahasa Tetun Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Tidore Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Utara
- Bahasa Timor Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
- Bahasa Timor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Tombatu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Tomini Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Tomoni
- Bahasa Tompakewa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Tondano Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Tontembun Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Toraja Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
- Bahasa Uluna Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Walio Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
- Bahasa Wetar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Windesi Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Selatan
- Bahasa Wotu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
10 Tempat Wisata Terpopuler dan Terbaik Di Indonesia Yang Menakjubkan
10 Tempat Wisata Terpopuler dan Terbaik Di Indonesia Yang Menakjubkan
1 Raja Ampat Papua
Raja Ampat merupakan salah satu kepulauan kebanggan Indonesia
yang terletak di bagian timur Indonesia tepatnya di daerah Papua Barat. Raja
Ampat sangat terkenal dengan keindahan bawah lautnya. Hampir setengah spesies
ikan di dunia ada di laut Raja Ampat. Disana juga terdapat banyak penginapan
yang menyuguhkan kenyamanan dan keindahan pemandangan alam Raja Ampat.
2 Pulau Bali
Bali merupakan tempat wisata di Indonesia yang sangat popular
di dunia. Semua orang pasti akan mengenal Indonesia dari Bali. Di pulau Bali
ada banyak tempat wisata yang bisa anda kunjungi. Ada wisata pantai Kuta yang
indah untuk menikmati matahari tenggelam. Ada Ubud yang menyediakan tempat
wisata alam dengan suasana pedesaan dan juga ada tempat wisata lain yang tidak
kalah indah seperti Bedugul, Tanah Lot dan masih banyak lainnya.
3 Wisata Laut Bunaken
Indonesia sangat terkenal dengan keindahan wisata bawah
lautnya salah satunya adalah wisata taman laut bunaken. Bunaken terletak di
provinsi Sulawesi Utara. Dengan melakukan snorkeling di laut Bunaken, anda akan
dimanjakan dengan keindahan terumbu karang dan ikan yang sangat indah. Karena
keindahan alam bawah lautnya, maka dari itu bunaken masuk kedalam 10 tempat
wisata terpopuler dan terbaik di Indonesia.
4 Yogyakarta
Yogyakarta sangat terkenal dengan wisata budayanya. Keramahan
warganya dan kenyamanan kota menjadi daya tarik utama kota yang biasa dijuluki
dengan kota pelajar ini. Ada wisata sejarah seperti candi Prambanan, Borobudur,
Keraton Yogyakarta dan Taman Sari. Bagi anda yang suka belanja dengan harga
yang sangat murah, anda juga bisa berkunjung ke daerah Malioboro. Selain wisata
sejarah dan budaya, anda juga bisa menikmati wisata kuliner yang beraneka macam
dengan harga yang sangat murah.
5 Pulau Lombok
Pulau Lombok terletak di provinsi Nusa Tenggara Barat. Pulau
Lombok merupakan kumpulan dari beberapa pulau kecil. Wisata pulau Lombok
sebagian besar adalah wisata pantai. Ada pantai Senggigi yang terkenal dengan
keindahan bawah lautnya. Ada pulau Gili dengan beberapa pulau kecil seperti
Gili air, Gili Terawangan dan Gili Meno yang mempunyai pasir putih bersih yang
sangat indah, dengan keindahan itu tak salah pulau Lombok termasuk 10 tempat wisata terpopuler dan terbaik di Indonesia.
6 Gunung Bromo
Jangan pernah katakan sudah mengunjungi berbagai wisata di
Indonesia kalau belum mengunjungi gunung Bromo. Gunung romo berlokasi di daerah
Jawa Timur tepatnya di taman nasional Tengger Sumeru. Anda akan dapat menikmati
pesona keindahan matahari terbit yang sangat menawan, jika anda naik ke atas
puncak gunung Bromo.
7 Pulau Komodo
Komodo merupakan hewan yang masuk salah satu keajaiban dunia.
Komodo hanya tinggal di pulau Komodo. Pulau komodo terletak di provinsi Nusa
Tenggara Timur. Selain menikmati kehidupan binatang terlangka ini, anda juga
bisa menikmati keindahan alam yang tak kalah menakjubkan.
8 Danau Toba
Salah satu 10 tempat wisata terpopuler dan terbaik di
Indonesia selanjutnya adalah danau Toba. Danau yang terletak di provinsi
Sumatera utara. Danau Toba merupakan danau yang berkawah yang terdapat pulau
kecil di tengahnya. Luas danau Toba hampir sama dengan luas beberapa kabupaten,
maka dari itu danau Toba merupakan danau terluas di Asia Tenggara.
9 Wakatobi
Wakatobi menjadi salah satu taman nasional yang mempunyai
keindahan alam bawah laut yang tak kalah bagus dibandingkan Raja Ampat dan
Bunaken. Bagi anda yang hobi menyelam, anda harus wajib mengunjungi Wakatobi.
Waktobi terletak di provinsi Sulawesi Tenggara.
10 Toraja
Untuk anda yang suka dengan wisata budaya, anda harus
mengunjungi Tanah Toraja yang termasuk kedalam 10 tempat wisata terpopuler dan
terbaik di Indonesia. Saat mengunjungi Tanah Toraja, datanglah disaat
diadakannya upacara kematian. Biar anda bisa menyasikan upacara adat orang
Tanah Toraja.
Kerajaan-kerajaan di Indonesia Indonesia Sejarah Indonesia
z Kerajaan-kerajaan
di Indonesia
Kali ini Pengetahuan
Lengkap akan membahas sedikit tentang Kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di
Nusantara. Berikut penjelasannya ;
Kerajaan di Indonesia yang pertama berkembang di Indonesia yaitu
kerajaan Hindu dan Buddha sedangkan sistem perekonomian yang di gunakan pada
waktu itu adalah perdagangan, sehingga hubungan dengan negara-negara tetangga
maupun yang lebih jauh seperti India, China dan wilayah Timur Tengah pun bisa
terjalin. Pada zaman kerajaan berkembang Agama Hindu lah yang pertama masuk ke
Indonesia dengn diperkirakan pada awal Tarikh Masehi dan terus berkembang
sampai kerajaan-kerajaan Islam bermunculan. Berikut daftar kerajaan di
Indonesia.
1.
Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia,
kerajaan ini didirikan pada tahun 400 M, di tepi sungai Mahakam, Kalimantan
Timur. Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat
ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. Tidak ada
prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini dan memang sangat
sedikit informasi yang dapat diperoleh.
Informasi yang ada diperoleh dari Yupa / prasasti dalam upacara
pengorbanan yang berasal dari abad ke-4. Ada tujuh buah yupa yang menjadi
sumber utama bagi para ahli dalam menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai.
Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan yang dibuat oleh
para brahman atas kedermawanan raja Mulawarman. Dalam agama hindu sapi tidak
disembelih seperti kurban yang dilakukan umat islam. Dari salah satu yupa
tersebut diketahui bahwa raja yang memerintah kerajaan Kutai saat itu adalah
Mulawarman. Namanya dicatat dalam yupa karena kedermawanannya menyedekahkan
20.000 ekor sapi kepada kaum brahmana.
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja
Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji
Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura)
berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang saat itu ibukota di Kutai Lama
(Tanjung Kute).
--Klik Disini Untuk Artikel Selengkapnya Tentang Kerajaan Kutai--
--Klik Disini Untuk Artikel Selengkapnya Tentang Kerajaan Kutai--
2. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu, didirikan pada
tahun 450 M, di Jawa Barat. Kata tarumanagara berasal dari kata taruma dan
nagara. Nagara artinya kerajaan atau negara sedangkan taruma berasal dari kata
tarum yang merupakan nama sungai yang membelah Jawa Barat yaitu Citarum. Pada
muara Citarum ditemukan percandian yang luas yaitu Percandian Batujaya dan
Percandian Cibuaya yang diduga merupakan peradaban peninggalan Kerajaan
Tarumanegara. Raja yang memerintah ialah Pernawarman.
--Klik Disini Untuk Artikel Selengkapnya Tentang Kerajaan Tarumanegara--
--Klik Disini Untuk Artikel Selengkapnya Tentang Kerajaan Tarumanegara--
3.
Kerajaan Kalingga
Kerajaan Kaling didirikan pada tahun 674 di Jepara, Jawa Tengah.
Kalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) adalah sebuah kerajaan
bercorak Hindu yang muncul di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 masehi. Letak pusat
kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat antara
Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang. Sumber sejarah kerajaan ini
masih belum jelas dan kabur, kebanyakan diperoleh dari sumber catatan China,
tradisi kisah setempat, dan naskah Carita Parahyangan yang disusun berabad-abad
kemudian pada abad ke-16 menyinggung secara singkat mengenai Ratu Shima dan
kaitannya dengan Kerajaan Galuh. Kalingga telah ada pada abad ke-6 Masehi dan
keberadaannya diketahui dari sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini pernah
diperintah oleh Ratu Shima, yang dikenal memiliki peraturan barang siapa yang mencuri,
akan dipotong tangannya. Raja yang memerintah ialah Ratu Sima. Pendeta yang
terkenal ialah Jhanabhadra.
4. Kerajaan Sriwijaya
Adalah salah satu
kemaharajaan bahari yang pernah berdiri di pulau Sumatera dan banyak memberi
pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan berdasarkan peta membentang dari
Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa Barat dan
kemungkinan Jawa Tengah. Dalam bahasa Sanskerta, sri berarti
"bercahaya" atau "gemilang", dan wijaya berarti
"kemenangan" atau "kejayaan", maka nama Sriwijaya bermakna
"kemenangan yang gilang-gemilang". Bukti awal mengenai keberadaan
kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok, I Tsing, menulis
bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan. Selanjutnya
prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu
prasasti Kedukan Bukit di Palembang, bertarikh 682. Kemunduran pengaruh
Sriwijaya terhadap daerah bawahannya mulai menyusut dikarenakan beberapa
peperangan di antaranya tahun 1025 serangan Rajendra Chola I dari Koromandel,
India dan Serangan dari Raja Kertanegara dari Singasari, selanjutnya tahun 1183
kekuasaan Sriwijaya di bawah kendali kerajaan Dharmasraya.
Setelah jatuh, kerajaan ini terlupakan dan keberadaannya baru diketahui kembali lewat publikasi tahun 1918 dari sejarawan Perancis George Cœdès dari École française d'Extrême-Orient.
Raja-raja yang memerintah ialah:
·
Sri Jayanaga
·
Balaputradewa
·
Sri Sangrawijayatunggawarman.
·
Guru agama Buddha yang terkenal ialah Sakyakirti
5. Kerajaan Melayu
Kerajaan Melayu berdiri
hampir bersamaan dengan Kerajaan Sriwijaya, tetapi pada tahun 692 kerajaan ini
telah dikuasai Sriwijaya.
6.
Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan Mataram Hindu
berdiri di Jawa Tengah dengan ibukota Medang Kamulan.
Raja-raja yang memerintah ialah :
·
Sanna
·
Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Ratu Sanjaya
·
Rakai Panangkaran, yang bergelar Syailendra Sri Mahraja Dyah
Pancapana Rakai Panangkarana
Setelah memerintah Rakai
Panangkaran, Mataram pecah menjadi dua. Sebagai pemeluk agama Buddha, sebagai
pemeluk agama Hindu. Syailendra Buddha berkuasa di Jawa Tengah Selatan,
Syailendara Hindu berkuasa di sekitar pegunungan Dieng. Pada masa pemerintahan
Rakai Pikatan, Mataram disatukan kembali
Raja-raja yang selanjutnya ialah :
·
Belitung yang bergelar Rakai Watukara
·
Daksa
·
Tulodong
·
Wawa
·
Mpu Sendok.
7. Kerajaan Wangsa Isyana
Mpu Sendok memindahkan pusat pemerintahan Syailendra Ke Jawa Timur pada tahun 929, kemudian membentuk wangsa baru, yaitu Wangsa Isyana.
Raja-raja yang memerintah :
·
Mpu Sendok, bergelar Maharaja Rake Hino Sri Isyana
Wikramadharmotunggadewa
·
Sri Isyanatunggawijaya
·
Makutawangsawardhana
·
Darmawangsa, bergelar Sri Darmawangsa Teguh
Anantawikramatunggadewa
·
Airlangga, bergelar Sri Maharaja Rake Halu Sri Lokeswara
Dharmawangsa Airlangga Anantawikramatunggadewa.
Tahun 1401 kerajaan
kahuripan di bagi menjadi dua 2 (tugas pembagian di serahkan kepada Mpu
Bharada), yaitu :
1.
Janggala atau Singasari, dengan ibukota Kahuripan
2.
Panjalu atau Kediri, dengan ibukota di Daha.
8. Kerajaan Kediri
Kerajaan Janggala di perintah oleh Raja Mapanji Garakasan. Kerajaan Kediri di perintah oleh raja Sri Samarawijaya. Perebut kekuasaan antara jenggala dan kediri berlangsung sampai tahun1520. Selanjutnya selama kurang lebih setengah abad ke dua kerajaan tersebut tidak disebut-sebut lagi dalam sejarah. Tahun 117 kerajaan ini tampil lagi dengan rajanya : *
·
Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Kameswara
·
Jaya baya, bergelar Sri Maharaja Sang Mapanji jaya Jayabaya Pada
masa itu, kitab Baharata Yudha di gubah oleh Mpu sedihdan di lanjutkan Mpu
Panuluh (Mpu Sedah meninggalkan sebelum kitabnya selesai)
·
Mpu Penuluh juga menulis buku Hariwangsa dan Gatutkacasraya
·
Sri Aryeswara
·
Kameswara, bergelar Sri Maharaja Sri Kameswara
Triwikramawarata.
Pujangga yang terkenal
pada masa itu adalah
·
Mpu Tanakung, karyanya Werasancaya dan Lubdaka
·
Mpu Darmaja, karyanya Smaradhahana.
Kerajaan Kediri runtuh
pada tahun 1222, karena ditaklukkan oleh Ken Arok.
9. Kerajaan Bali
A. Raja-raja Wangsa Warmadewa Salah satu wangsa terkenal yang memerintah di Bali ialah Wangsa Warmadewa. Raja yang terkenal ialah :
·
Tri Candrabhaysingka Warmadewa
·
Udayana, bergelar Dhamodayana Warmadewa. Udayana, berputra tiga
orang yaitu : Airlangga, yang menjadi menantu Raja Dharmawangsa, dan kemudian
menjadi raja Kahuripan (kerajaan wangsa Isyana). Marataka, yang menggantikan
Udayana (tetapi tidak terkenal). Anak Wungsu, yang menggantikan tahta Marataka
tahun 1049
·
Dari pemerintahan Anak Wungsu di tinggalkan 28 buah prasasti
Singkat, yang antara lain di temukan di goa Gajah, Gunung Kawi (Tampak Siring),
Gunung Panulisan, dan Sangit.
B. Raja-Raja Lain di
Bali Sesudah pemerintahan wangsa Warmadewa, Pulau Bali di perintah oleh
raja-raja lain yang berganti-ganti, dan yang terkenal di antaranya :
1.
Jayasakti, mempunyai kitab undang-undang yaitu uttara Widhi
Balawan dan Rajawacana (1133 – 1150)
2.
Jayapangus, menggunakan kitab undang-undang Manawasasa nadharma
(117 – 1181).
Tahun 1284 Kerajaan Bali
di taklukan oleh Kertanegara dari Singa-sari.
10. Kerajaan Singasari
Riwayat dan pemerintahan Ken Arok serta raja-raja Singasari terdapat dalam buku Pararaton dan negara kertagama. Raja-raja yang memerintah ialah :
1.
Ken Arok. Ken Arok menjadi raja Singasari setelah membunuh
Tumapel Tunggul Ametung dan menaklukkan Kerajaan Kediri tahun 1222 di Ganter.
Ken Arok sebagai pendiri dan raja pertama di Singasari yang bergelar Sri
Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi, kemudian keturunannya terkenal dengan sebutan
wangsa Rajasa.
2.
Anusapati (anak Tunggul Ametung - Ken Dedes). Anusapati menjadi
raja Setelah membunuh Ken Arok (ayah tirinya), dengan menyuruh seorang pengalasan
(budak).
3.
Tohjaya (anak Ken Arok - Ken Umang). Tohjaya menjadi raja
setelah membunuh Anusapati. Tahun 1248 timbul pemberontakan yang dilancarkan
oleh: Ranggawuni (anak Anusapati) dan Mahisa Campaka (anak Mahisa
Wongaleleng atau cucu Ken Arok dan Ken dedes).
4.
Ranggawuni. Bergelar Sri Jaya Wisnuwardhana 1248 - 1268.
Wisnuwardhana memerintah Singasari bersama-sama Mahisa Cempaka sebagai Ratu
Anggabaya, yaitu pejabat tinggi yang bertugas menanggulangi bahaya yang
mengancam kerajaan, gelarnya Narasinghamurti.
5.
Kertanegara. Bergelar Srimaharajadhiraja Sri Kartanegara (1269 –
I292), merupakan raja Singasari yang terbesar. Tahun 1275 dikirimnya ekspedisi
Pamalayu. Daerah-daerah yang ditaklukkannya antara lain Bali, Pahang, Sunda,
Bakulapura (Kalimantan Barat Daya) dan Gurun (Maluku) serta mengadakan hubungan
persahabatan dengan Jaya Singawarman - Raja Campa. Tahun 1292 di taklukan oleh
Jayakatwang dari Kediri.
11.
Kerajaan Majapahit
-#Kertarajasa, Jayawardhana (1292-1309).
Didirikan oleh Raden Wijaya (anak Lembu Tal atau cucu Mahisa
Campaka) pada tahun 1292 setelah memperdayai bala tentara Kubilai Khan dan Cina
yang bermaksud menghukum Raja Jawa yang telah menghina utusannya yaitu Meng Ki
pada masa pemerintahan Kertanegara di Singasari. Karena Kertanegara telah
dihancurkan oleh Jayakatwag dari Kediri, maka bala tentara Kubilai Khan
menghancurkan Kediri. Yang selanjutnya atas siasat Raden Wijaya di bantu oleh
Arya Wiraraja, bala tentara Cina dapat dihancurkan oleh Raden Wijaya. Akhirnya
Raden wijaya menjadi Raja Majapahit pertama dengan gelar Kertarejasa
Jayawardhana. Raden Wijaya memperistri 4 orang putri Kertanegara, yaitu :
1.
Tribuana, sebagai permaisuri
2.
Gayatri. yang kemudian menurunkan raja-raja Majapahit
3.
Narendraduhita
4.
Prajnaparamita.
Tahun 1309 Raja
Kertarajasa wafat, meninggalkan tiga orang putra:
1.
Jayanegara (dari permaisuri)
2.
Sri Gitarya (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Kahuripan
3.
Dyah Wiyat (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Daha.
#Sri Jayanegara (1309 - 1329).
Jayanegara menggantikan ayahandanya dengan gelar Sri Jayanegara.
Pada masa pemerintahannya timbul pemberontakan, yaitu :
·
Pemberontakan Ranggalawe dari Tuban
·
Pemberontakan Sora, pada tahun 1311
·
Pemberontakan Nambi, pada tahun 1316
·
Pemberontakan Kuti, pada tahun 1319. lbukota Majapahit berhasil
diduduki dan raja Jayanegara mengungsi ke desa Bedander dikawal oleh 15 orang
pengawal setia (pasukan Bhayangkari) di bawah pimpinan Gajah Mada. Atas usaha
Gajah Mada ibukota dapat direbut lagi, dan kembali Jayanegara bertahta, Atas
jasanya Gajah Mada diangkat menjadi patih Kahuripan dan kemudian Kediri.
Dalam pemerintahannya
Raja Jayanegara menggunakan lambang Minadwaya (dua ekor ikan).
#TribhuwanaTunggadewi (1328 -1350)
Jayanegara wafat tidak meninggalkan putra, maka Gayatri atau Rajapatni berhak menjadi raja. Karena Gayatri telah menjadi bhiksuni (pendeta agama Buddha), maka diwakilkan kepada Sri Gitarya, Bhre Kahuripan yang bergelar Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardhana. Timbul pemberontakan Sadeng, yang dapat dipadamkan oleh Gajah Mada, karena jasanya pada tahun 1331 Gajah Mada diangkat menjadi perdana menteri, yang pada saat pelantikannya mengucapkan Sumpah Palapa.
Tahun 1350 Gayatri atau Rajapatni wafat, Tribuwana yang
mewakilinya menyerahkan kekuasaan itu pada anaknya bernama, Hayam Wuruk.
#Rajasanegara (1350 -13891)
Hayam Wuruk naik tahta pada usia 16 tahun, bergelar
Rajasanegara, merupakan raja terbesar dalam sejarah Majapahit dengan Gajah Mada
sebagai Mahapatih. Kekuasaannya meliputi seluruh Kepulauan Nusantara, bahkan
masih ditambah dengan Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Melayu. Karya sastra
yang terkenal diantaranya :
·
Negarakertagama karya Mpu Prapanca
·
Sutasoma atau Parusadashanta dan
·
Arjunawijaya karya Mpu Tantular.
Tahun 1364 Gajah Mada
wafat, kedudukannya diganti oleh 4 orang menteri. Tahun 1389 Hayam Wuruk Wafat.
#Wikramawardhana (1389 - 1429)
Hayam Wuruk dengan permaisurinya hanya mempuyai seorang putri
yaitu Kusumawardhani yang selanjutnya memerintah bersama suaminya
Wikramawudhana yang masih saudara sepupunya. Bhre Wirabumi, anak dari selir
diberi kekuasaan memerintah daerah Blambangan, merasa tidak puas, dan merasa
lebih berhak atas tahta Majapahit.
Tahun 1401 - 1406 timbul perang saudara antara Bhre Wirabumi dan
Wikramawardhana. Bhre Wirabumi gugur (Perang Paregreg). Tahun 1429
Wikramawurdhana wafat, Majapahit telah menjadi kerajaan kecil akibat dari satu
persatu daerahnya melepaskau diri. Tahun 1478 Bhatara Prabu Girindrawardhana
raja Daha merebut Majapahit dari Raja Kertabumi (Raja Majapahit yang terakhir).
12. Kerajaan Samudra Pasai
Samudra Pasai adalah kerajaan Islam Nusantara yang pertama. Letaknya di Aceh Utara (sekarang masuk Kabupaten Lhoksumawe) berdiri abad 13.
Raja-rajanya ialah :
·
Sultan Malik al Saleh.tahun 635 Hijriah atau l297 Masehi
·
Sultan Muhammad bergelar Sulatan Malik al Tathir.
13. Kerajaan Demak
1.
Raden Patah(±1500 -1518). Pada awal 1500 seorang Bupati Demak
yang memeluk agama Islam yaitu Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit.
Dibantu para ulama Raden Patah mendirikan Kerajaan Demak. Selanjutnya Demak
berkembang menjadi pusat pengembangan agama Islam. Tahun 1511 hubungan Demak
dengan Malaka terputus karena Malaka dikuasai Portugis. Tahun 1513 armada Demak
dibawah pimpinan Pati Unus menyerang malaka tetapi gagal.
2.
Pati Unus (1518 - l 521) Pati Unus terkenal dengan sebutan
pangeran sabrang Lor, hanya tiga tahun menjadi raja.
3.
Sultan Trenggana (1521 - 1546) Sultan Trenggana adalah menantu
Pati Unus. Tahun 1522 mempercayai seorang ulama dari Pasai (Faletehan) untuk
memimpin armada Demak merebut Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon dari Pajajaran.
Tahun 1546 Sultan Trenggana gugur dalam usahanya menaklukan Pasuruan. Setelah
itu timbul perebutan kekuasaan antara Sunan Prawata (putra sulung Sultan
Trenggana) dengan Pangeran Sekar (adik Sultan Trenggana). Sunan Prawata naik
tahta setelah membunuh Pangeran Sekar, tak lama kemudian Sunan Prawata dibunuh
oleh Arya Penangsang (anak Pangeran Sekar).
14.
Kerajaan Pajang
Jaka Tingkir (menantu Sultan Trenggana), berhasil membinasakan Arya Penangsang atas bantuan Kyai Ageng Pemanahan. Jaka tingkir naik tahta bergelar Adiwijaya dan memindahkan pusat Kerajaan Demak ke Pajang. Kerajaan Pajang tidak lama berdiri. Setelah Sultan Adiwijaya wafat terjadi perebutan kekuasaan. Arya Pangiri (anak Sunan Prawata) mencoba merebut di gagalkan Pangeran Benawa (anak Sultan Adiwijaya) dibantu Sutawijaya (anak Kyai Ageng Pemanahan). Pangeran Benawaa merasa tidak sanggup menggantikan ayah handanya, maka menyerahkan kekuasaan kepada Sutawijaya, yang kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke Mataram.
15. Kerajaan Mataram Islam.
Sutawijaya lebih dikenal dengan Panambahan Senapati. Panembahan Senapati wafat tahun 1601. Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam di Pulau Jawa yang pernah berdiri pada abad ke-17. Kerajaan ini dipimpin suatu dinasti keturunan Ki Ageng Sela dan Ki Ageng Pemanahan, yang mengklaim sebagai suatu cabang ningrat keturunan penguasa Majapahit. Asal-usulnya adalah suatu Kadipaten di bawah Kesultanan Pajang, berpusat di "Bumi Mentaok" yang diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya. Raja berdaulat pertama adalah Sutawijaya (Panembahan Senapati), putra dari Ki Ageng Pemanahan.
Kerajaan Mataram pada masa keemasannya pernah menyatukan tanah Jawa dan sekitarnya, termasuk Madura. Negeri ini pernah memerangi VOC di Batavia untuk mencegah semakin berkuasanya firma dagang itu, namun ironisnya malah harus menerima bantuan VOC pada masa-masa akhir menjelang keruntuhannya.
Mataram merupakan kerajaan berbasis agraris/pertanian dan relatif lemah secara maritim. Ia meninggalkan beberapa jejak sejarah yang dapat dilihat hingga kini, seperti kampung Matraman di Batavia/Jakarta, sistem persawahan di Pantura Jawa Barat, penggunaan hanacaraka dalam literatur bahasa Sunda, politik feodal di Pasundan, serta beberapa batas administrasi wilayah yang masih berlaku hingga sekarang.
16. Kerajaan Banten
Setelah Faletehan merebut Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon, maka dialah yang menguasainya. Karena di Demak timbul perebutan kekuasaan maka pada tahun 1522 Faletehan menyerahkan Banten kepada putranya Hasanuddin sebagai raja Banten yang pertama dan Faletehan memusatkan perhatiannya pada agama Islam di Gunung Jati, Cirebon. adalah sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di Provinsi Banten, Indonesia. Berawal sekitar tahun 1526, ketika Kerajaan Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa, dengan menaklukan beberapa kawasan pelabuhan kemudian menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan.
Maulana Hasanuddin, putera Sunan Gunung Jati berperan dalam penaklukan tersebut. Setelah penaklukan tersebut, Maulana Hasanuddin mendirikan benteng pertahanan yang dinamakan Surosowan, yang kemudian hari menjadi pusat pemerintahan setelah Banten menjadi kesultanan yang berdiri sendiri.
Selama hampir 3 abad Kesultanan Banten mampu bertahan bahkan mencapai kejayaan yang luar biasa, yang diwaktu bersamaan penjajah dari Eropa telah berdatangan dan menanamkan pengaruhnya. Perang saudara, dan persaingan dengan kekuatan global memperebutkan sumber daya maupun perdagangan, serta ketergantungan akan persenjataan telah melemahkan hegemoni Kesultanan Banten atas wilayahnya. Kekuatan politik Kesultanan Banten akhir runtuh pada tahun 1813 setelah sebelumnya Istana Surosowan sebagai simbol kekuasaan di Kota Intan dihancurkan, dan pada masa-masa akhir pemerintanannya, para Sultan Banten tidak lebih dari raja bawahan dari pemerintahan kolonial di Hindia Belanda.
Raja-raja yang lain ialah :
·
Pangeran Yusuf (1570)
·
Maulana Muhammad (baru berusia 9 tahun), tahun 1596 gugur dalam
usahanya menyerang Palembang
·
Abdulmufakir (baru berusia 5 tahun), pemerintahan dikendalikan
oleh Mangkubumi Jayanegara.
17.
Kerajaan Malaka
Kerajaan Malaka tidak terletak di kawasan Nusantara.
Raja-rajanya ialah :
·
Paramisora, pelarian dari Majapahit, yang telah masuk lslam,
yang telah diganti nama Sultan Iskandar Syah
·
Sultan Mansyur Syah
·
Sultan Mahmud Syah
Tahun 1511. Malaka jatuh
ke tangan Portugis.
18. Kerajaan Aceh
Pada awal abad 16 masih merupakan kerajaan kecil, di bawah kekuasaan Pedir. Raja-rajanya ialah :
·
Sultan Ibrahim. Aceh melepaskan diri dari Kerajaan Pedir. Aceh
semakin maju karena Malaka di kuasai oleh Portugis, sehingga pedagang Islam
dari Arab dan Gujarat mengalihkan perdagangannya ke Aceh.
·
Sultan Iskandar Muda (1607-1639). Pada pemerintahannya Aceh
mencapai puncak ketayaannya.
19.
Kerajaan Ternate
Berdiri kira-kira Abad ke 13. Abad 14 Ternate Menjadi Kerajaan Islam. Masa Pemerintahan Sultan Baabullah Ternate Mencapai puncak kejayaannya. Tahun 1575 Sultan Baabullah Mengusir Portugis Dari Maluku. Baabullah bergelar yang di pertuan di 72 pulau, meluaskan wilayahnya sampai Filipina.
20. Kerajaan Tidore
Merupakan kerajaan Islam di Maluku. Sempat diadu domba oleh Portugis dan Spanyol, untuk berselisih dengan Kerajaan Ternate, tetapi berbalik kembali bahkan bersama-sama mengusir bangsa Portugis dari Maluku. Rajanya yang terkenal adalah Sultan Nurku, yang gigih berjuang mengusir Belanda. Wilayahnya meliputi Halmahera. Seram, Kai, dan, sampai Papua.
21. Kerajaan Makasar
Pada abad ke 16 di Sulawesi Selatan terdapat dua kerajaan, yaitu Goa dan Tailo. Kedua kerajaan itu bersatu dengan nama Goa-Tailo, atau Makasar dengan ibu kota sombaopu, sebagai kerajaan Islam pertama di Sulawesi. Raja-rajanya ialah :
·
Raja Goa Daeng Manribia dengan gelar Sultan Alaudin.
Mangkubuninya adalah raja Tailo Karaeng Matoaya bergelar Sultan Abdullah
·
Sultan Hasanuddin, masa pemerintahannya mencapai puncak
kejayaan
22.
Kerajaan Banjar
Dengan bantuan Kerajaan Demak, abad ke-76 Kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan menaklukan Daha (sebuah kerajaan di pedalaman Kalimantan) Banjar adalah kerajaan Islam, dengan rajanya Raden Samudra yang Telah masuk Islam Berganti Nama Sultan Suryanullah.
Langganan:
Postingan (Atom)